PENA KHATULISTIWA
November 19, 2024, 15:59 WIB
Last Updated 2024-11-19T08:59:54Z
Pemda

25 Pengusaha Mikro Ikuti Pelatihan Digital Marketing oleh Dinas Koperasi UMKM

Advertisement

Pelatihan pelaku UMKM yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sekadau

PENA KHATULISTIWA (SEKADAU) - Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah menggelar pelatihan digital marketing dan branding produk bagi pelaku usaha mikro di Kabupaten Sekadau tahun 2024.


Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Dinas Koperasi dan UKM Kabulaten Sekadau, Etika Haryati, SE mengatakan pelatihan teraebut dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanghal 18 sampai 20 November 2024 di gedung UMKM Sekadau.


Pelatihan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi dan memberikan informasi bagi pengusaha UMKM, khususnya tentang strategi pemasaran secara digital seperti e-commerce, media sosial, dan website.


Peserta dilatih untuk memanfaatkan alat-alat digital untuk meningkatkan visibilitas produk mereka.


"Dengan harapan produk pelaku UMKM dapat dikenal secara luas dan target pasaran mereka semakin meningkat," kata Etika (19/11).


Output yang ingin dicapai melalui pelatihan tersebut diantaranya peningkatan penghasilan dan pengetahuan pelaku UMKM, pengelolaan media sosial sebagai sarana promosi dan pemasaran produk,  membantu peserta membangun branding produk, meningkatkan jangkauan pemasaran, menentukan target pemasaran dan dapat meningkatkan loyalitas konsumen.


Materi yang disampaikan meliputi digital marketing, branding produk dan pembuatan e-katalog.


"Pelatihan diikuti 25 peserta yang semuanya pelaku UMKM yang produktif, dengan narasumber dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar serta LPSE Sekadau," terang Etika.


Pemateri dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar, Suherman menegaskan pentingnya bagi pengusaha mikro untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan era digitalisasi.


"Seperti penggunaan e-katalog, sertifikasi halal, nomor induk berusaha,NPWP, media sosial sebagai sarana promosi dan pemasaran," ujar Suherman saat menyampaikan materi.


Terlebih, dengan adanya program makan siang bergizi oleh pemerintah pusat. Program ini membuka peluang bagi pengusaha mikro untuk menjadi vendor penyedia jasa program tersebut.


Suherman juga menjelaskan pentingnya branding produk dalam mengembangkan usaha mikro.


"Seperti contoh misalnya Aming coffee, keripik Kusuka yang produknya ada di setiap minimarket di seluruh Indonesia. Mereka ini awalnya juga sama seperti kita mulai dari kecil. Namun berkat kepandaian dalam mengelola usahannya termasuk kemasan, merk, inovasi produk, makanya mereka bisa seperti sekarang," papar Suherman.


Suherman juga mengapresiasi Pemkab Sekadau yang telah membina pengusaha mikro secara serius.*


red