Advertisement
Ustad Tohidin S.Ip |
Penakhatulistiwa.id - Ada pertanyaan cukup menggelitik mana yang lebih utama diantara puasa dengan taraweh di bulan ramadhan ini. Pertanyaan ini muncul karena terkadang ada orang yang berlomba - lomba untuk taraweh tetapi belum bisa melaksanakan puasa sebulan penuh. Atau ada juga kasus lain dimana ada yang mengira jika tidak taraweh maka puasanya tidak sah.
Untuk menjawab pertanyaan itu perlu dipahami terlebih dahulu bahwa orang Islam itu mesti tertib dalam berpikir dimana kita harus bisa membedakan mana yang wajib dan mana yang sunnah dalam ibadah, lalu mesti tau bahwa dalam ibadah itu mesti fokus pemikiran hati dan semua energi untuk mendahulukan yang wajib daripada yang sunnah.
Kemudian saat memasuki bulan romadhon maka hal yang paling utama bagi kita adalah : menjaga diri tetap menjadi orang yang beriman, setelah itu pastikan kita laksanakan puasa sebulan penuh, kemudian jaga sholat dan kewajiban kita yang lain, setelah itu fikirkan zakat fitrah.
Setelah hal yang wajib itu terlaksana dan terjaga kemudian fokus kita kepada mengerjakan yang sunnah muakkadah dan diantara yang sunnah muakkadah dan hanya dapat dikerjakan di bulan ramadhan itu adalah sholat taraweh.
Jadi kurang tepat upaya membandingkan mana yang lebih utama antara Taraweh dengan Puasa yang terbaik itu pastikan terlebih dahulu anda tetap beriman dan berstatus sebagai Mu'min, kemudian laksanakan kewajiban puasa dengan sempurna, lalu jaga sholat 5 waktu, tunaikan zakat dan kewajiban lainnya lalu saat bersamaan upaya kan untuk melaksanakan Sunnah khususnya sunnah yang muakkadah seperti taraweh.
Lalu jika ada yang sudah rutin mengutamakan taraweh tetapi belum menjalankan kewajiban puasanya, maka tetap jaga taraweh nya dengan segera memusatkan seluruh daya upaya untuk melaksanakan kewajiban puasanya itu.
Kemudian perlu juga dipahami dengan jelas se-jelas jelasnya bahwa taraweh itu bukan merupakan syarat sahnya puasa, jadi perlu di luruskan orang yang berpikir bahwa puasa tidak sah kalo tidak taraweh. Puasa dan taraweh itu dua hal yang berbeda, taraweh itu ibadah sholat dengan syarat rukun tersendiri sedangkan puasa juga ibadah dengan syarat rukun tersendiri hanya saja kebetulan keduanya sama-sama khusus hanya ada di bulan ramadhan. Jadi orang tidak taraweh tetap sah puasanya. Begitu juga orang tidak puasa tetap sah sholat taraweh nya. Hanya saja kurang pas jika mengutamakan melaksanakan taraweh tetapi puasanya tidak dikerjakan padahal taraweh itu Sunnah sementara puasa itu wajib.
Kemudian satu hal yang perlu diingat bahwa ada hal yang wajib dilakukan oleh orang yang puasa yaitu wajib berniat puasa di malam hari, waktu melaksanakan niat itu antara setelah terbenam matahari sampai terbitnya fajar ( masuk waktu subuh ) jika niat ini tidak dilaksanakan maka menurut madzhab Syafi'i puasanya tidak sah kecuali bagi orang ya g sudah berniat puasa untuk satu bulan sekaligus pada malam pertama dengan mengikuti madzhabnya Imam Maliki.Nah karena menghindari jangan sampai lupa niat puasa di malam hari itulah kenapa orang-orang tua kita selalu mengajak bersama-sama membaca niat puasa setelah taraweh berjamaah, dan kadang-kadang kalo kita tidak ikut taraweh berjamaah maka kita lupa baca niat, kalo lupa baca niat puasanya nggak sah, makanya sebaiknya jangan sampai tidak ikut taraweh berjamaah itu supaya jangan sampai lupa baca niat puasa. Demikian mudahan bermanfaat.
Ditulis oleh : Tohidin
( Penulis adalah aktifis Satupena Kalbar Sekaligus Pengasuh Pesantren Fajar Belitang ).