Advertisement
dr.Tanjung Harapan Tampubolon Plt Direktur RSUD Sekadau |
Penakhatulistiwa.id(Sekadau)- Seorang ibu ini harus melahirkan di dalam perjalanan saat menuju ke salah satu klinik di Sekadau lantaran ditolak pihak RSUD Sekadau dengan alasan tidak ada surat rujukan dari BPJS
Mansur, adik pasien menuturkan kejadian bermula ketika pasien atas nama Lina Wati warga Dusun Danau Raya Desa Bokak Sebumbun hendak melahirkan karena kondisi darurat dan sudah larut malam ahirnya keluarga memutuskan untuk langsung ke RSUD
"Sekitar jam 2 pagi bang, saya yang antar ke RSUD karena darurat jadi kita mengutamakan keselamatan kakak saya dan bayi di dalam perut, jadi kita tidak sempat ngurus surat rujukan, langsung ke RSUD" Ungkap Mansur. Kamis(20/10/22
"BPJS itu untuk ke dokter Hendrik,karena darurat itu tadi kita memilih langsung ke RSUD," Sambungnya lagi
Setiba di RSUD, kakak saya ditolak karena alasan tidak ada surat rujukan, dan ini jelas pihak RSUD mengutamakan aturan daripada nyawa," Cetusnya
Singkat cerita, kata Mansur, saya jemput mereka sekira jam 3 untuk menuju ke klinik di depan pondok indah. Dan kakak saya melahirkan dalam perjalanan tepatnya di jembatan penanjung,
Sementara itu Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekadau dr.Tanjung Harapan Tampubolon, saat mengetahui hal tersebut dirinya langsung menemui ibu dan bayi tersebut untuk mengklarifikasi kesalah pahaman yang telah terjadi
"Tadi saya sudah temui pasien yakni ibu Lina Wati dan bayi-nya, kita jelaskan kesalah pahaman ini, dan tentu atas nama pimpinan RSUD kami mohon maaf," Ungkapnya
"Kita akui mungkin petugas kita menerapkan aturan dan tentu tidak akan menyangka bahwa ibu itu melahirkan dijalan,"
"Ini akan menjadi pelajaran bagi kami agar meningkatkan kualitas kinerja kami," Ujar dr.Tanjung Harapan Tampubolon yang baru dua bulan menjabat Plt Direktur RSUD Sekadau ini
dr.Tanjung Harapan Tampubolon juga menyebut pihak keluarga yakni Sabli alias Atong suami atau ayah dari pasien, telah meminta maaf kepada pihak RSUD terkait postingan di akun Facebook
"Saya atas nama keluarga memohon maaf atas postingan adik saya, kondisi kita saat itu sangat panik sehingga wajar saja jika ada terbawa situasi, namun adik saya hanya mengetahui bahwa pihak RSUD menolak, tapi dia tidak mengetahui alasan kenapa ditolak," Pungkasnya
Sabli juga menuturkan bahwa ini hanya salah paham atau mis komunikasi.
(Is)