Advertisement
Penakhatulistiwa.id (Mimika) Nasib
Naas menimpa empat orang terduga simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) separatis di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua saat bertransaksi jual-beli senpi dengan oknum aparat TNI.
Setelah membayar 250 juta rupiah, mereka malah dibunuh dan dimutilasi oleh si penjual senpi.
Kejadian ini dikonfirmasi oleh tim penyidik gabungan Polda Papua dan Puspomad TNI AD dalam konferensi pers di Polres Mimika, Senin (29/8).
Sebanyak enam anggota aktif TNI AD dari Brigif Raider 20 / Ima Jaya Keramo telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Mayor Inf. HFD, Kapten DK, Pratu PR, Pratu ROM, Pratu RAS, dan Pratu RP. Daftar ini masih ditambah lagi dengan empat orang tersangka warga sipil, yaitu APL, DU, RF, dan J. Tiga orang diantaranya sudah diamankan Polres Mimika, sedangkan satu tersangka berinisial J masih buron.
Peristiwa terjadi pada Senin (22/8). Kasus berawal dari adanya laporan kehilangan anggota keluarga dari warga masyarakat pada Sabtu (27/8). Dalam tempo dua hari kalender sejak laporan tersebut, Polres Mimika dibantu Polda Papua dan tim penyidik Puspomad TNI AD telah berhasil menetapkan 10 tersangka, dan meringkus 9 diantaranya. Korban pembunuhan yang diindikasi simpatisan KKB bernama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemaniel Nirigi, dan Atis Tini. Dari hasil penyidikan, diketahui empat korban dimutilasi mayatnya, dimasukkan karung, lalu dihanyutkan di Kali Pigapu, Distrik Iwaka.
Namun baru dua jenazah yang ditemukan, yaitu Arnold Lokbere dan Irian Nirigi, sedangkan mayat Lemaniel Nirigi dan Atis Tini masih dalam pencarian di lokasi pembuangan.
Menurut rilis pers yang disampaikan Dir Reskrimum Polda Papua, Kombespol Faizal Ramdhani, pembunuhan ini bermotif perampokan, dengan modus rekayasa transaksi penjualan senjata api. Setelah membuang mayat korban, pelaku juga membakar mobil Toyota Calya yang dikendarai korban.
Tim penyidik gabungan mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya tiga unit mobil yang dipakai pelaku, satu unit sepeda motor, satu pucuk senpi rakitan bermerek Sig Sauer kaliber 9mm dengan 11 butir peluru, dan satu pucuk pistol merek Pindad G2 Combat kaliber 9mm dengan 7 butir peluru.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian mayat korban masih berlangsung.
Reporter:Fitri Heriyadi