Advertisement
Penakhatulistiwa.id, (Sekadau) - Menurut Informasi Yang Dihimpun Dari Kepala Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau Kal-bar, Membenarkan Adanya Kecelakaan Tenggelam Yang Dialami Petani Karet Sepulang Dari Kebun. Minggu(17/7/22)
Simpang siur info dari pesan Whats App Grup yang menyebut bahwa "Warga merapi ditabrak ponton (Tongkang)".
Media inipun mencoba mengkonfirmasikan peristiwa ini dengan Saleh SY selaku Kepala Desa Merapi, Saleh membenarkan bahwa telah terjadi Kecelakaan Air di Sungai Kapuas, yang menyebabkan satu orang meninggal
Pada hari Minggu, tanggal 17 Juli 2022 sekira pukul 06.00 wib petugas Bhabinkamtibmas Desa Merapi Bripka Asep Suandi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa Sekira jam 03.00 WIB di Sungai kapuas dekat pesisir Desa Merapi Kec. Sekadau Hilir Kab. Sekadau telah terjadinya kecelakaan air di sungai kapuas dekat pesisir Desa Merapi Kec. Sekadau Hilir Kab. Sekadau yang menyebabkan hilangnya orang karena tenggelam.
Kronologis. Pada hari Minggu tanggal 17 Juli 2022 korban an. NG JUNG PHIU(korban) bersama dengan anaknya an. CHOKY OKTARIANTO (12 th) berangkat dari rumahnya yang beralamat di Desa Sungai Ayak 1 Kec. Belitang Hilir Kab. Sekadau sekira jam 00.30 WIB korban dan anaknya berangkat menggunakan speed boat mesin 15 PK dengan menarik kulat (Karet) yang dimasukan dalam karung goni sekitar 42 karung yang di susun dan di ikat seperti rakit. dalam perjalanannya korban bersama dengan anaknya tidur dengan keadaan mesin speed boat di matikan dan speed boad tersebut hanyut mengikuti arus, kemudian sekitar jam 03.00 WIB speed boat tersebut berpapasan dengan kapal tongkang Nomor Seri: GT.34 NO.218 / HHe membawa muatan Batu Bara menuju arah ke Kab. Sintang di sungai kapuas dekat pesisir Desa Merapi Kec. Sekadau HIlir Kab. Sekadau, pada saat berpapasan rakitan kulat (karet) tersangkut di bawah tongkang sehingga ikatan rakit kulat tersebut terlepas dan korban terbangun dari tidurnya langsung turun ke sungai untuk berusaha menyelamatkan kulat (karet) yang terlepas dengan cara menyelam, kemudian kaki korban terlilit pada ikatan rakit kulat dan korban sempat berteriak meminta tolong dan didengar oleh anak dari korban, kemudian anak dari korban berteriak minta tolong dan memberikan kode sinar lampu senter ke arah kapal tongkang, nahkoda melihat kejadian tersebut langsung menepi dan menambatkan kapal tongkangnya di pesisir Desa Merapi, nahkoda melihat speed boat dan anak dari korban tersebut sudah ada di tepi tongkang, lalu anak dari korban tersebut di bawa oleh awak kapal ke kapal tongkangnya dan anak dari korban memberitahukan ke nahkoda dan awak kapal bahwa korban tenggelam dan tidak timbul lagi. Setelah mengetahui korban tenggelam nahkoda dan awak kapal berusaha mencari korban dengan menggunakan kapal tetapi tidak temukan, setelah itu nahkoda memberitahu masyarakat sekitar Desa Merapi. selanjutnya masyarakat Desa Merapi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sekadau Hilir.
berdasarkan informasi tersebut anggota polres skd, bersama anggota Polsek skd hilir dan tim Dari BPBD kab Sekadau melakukan pencarian terhadap korban, dari hasil pencarian tersebut sekira jam 14.00 WIB korban an. NG JUNG PHIU di temukan dalam keadaan meninggal dunia kemudian korban langsung dibawakan kerumah duka dan besok pagi akan dilakukan kegiatan pemakaman korban.
Sumber: Warga Merapi Diteruskan
Reporter: IS