Advertisement
Ahmad Adi Kader PMII Sintang |
Perbincangan ini ternyata bukan hanya ditingkat elit tetapi juga sudah menjadi perbincangan di akar rumput Nahdliyyin Kalimantan Barat.
Adi Fuadi warga Nahdliyyin Kalbar mempertanyakan kredibilitas salah satu calon yang mencalonkan diri menjadi ketua PWNU Kalbar.
"Saya mendengar ada pendakwah Jam'iyatul Islamiyah maju mencalonkan diri menjadi ketua PWNU Kalimantan Barat itu hal yang tidak layak dan akan menjadi catatan sejarah buruk untuk Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat," ujar Adi Fuadi Penakhatulistiwa.id
Adi Fuadi juga mengatakan pada awalnya ragu dengan keterlibatan salah satu calon ketua PWNU Kalbar sebagai orang yang terlibat dalam organisasi Jam'iyatul Islamiyah, dan menganggap hanya kampanye hitam dari calon lain yang akan maju
"Ya saya awalnya ragu dengan keterlibatan Dr.Syarif dan menganggap bahwa itu hanya kampanye hitam dari pesaingnya, tetapi setelah saya cek di biografi buku karangan Syarif rupanya benar adanya bahwa yang bersangkutan dengan bangga menulis di buku karanganya bahwa dirinya merupakan pendakwah Jam'iyatul Islamiyah," ujar Adi yang merupakan kordinator barisan muda Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat .
Mendengar informasi dari berbagai media yang beredar salah satunya penolakan KH.Samadikun Pengasuh Pondok Pesantren Agro Barokatul Qodiri Kayong Utara seperti yang dikutip https://jurnalis.co.id/2022/07/03/giliran-kiyai-dari-kku-tolak-kandidat-ketua-pwnu-kalbar-tercemar-ideologi-jmi/ Adi juga menyarankan agar Syarif mencalonkan diri menjadi ketua Jam'iyatul Islamiyah saja.
"Dr.Syarif kan pendakwah di JMI jadi ngapain ikut kontestasi dalam pemilihan ketua PWNU Kalbar, sebaiknya yang bersangkutan mencalonkan diri menjadi ketua JMI saja, sesuai pernyataan Dr.Syarif di media ketika itu https://www.suarapemredkalbar.com/read/opini/05072022/jamiyyatul-islamiyah-sesat yang bersangkutan sudah mengakui bagian dari JMI sekaligus secara tegas membela ideologi JMI dan orang-orang yang ada di dalamnya, Jadi sekali lagi silahkan Dr.Syarif mencalonkan diri saja menjadi ketua JMI kita dukung penuh," katanya
"Disini saya ibaratkan NU seperti rumah, kita tentunya menerima dengan baik setiap tamu yang berkunjung kerumah kita, tapi setelah masuk kerumah kita, kemudian melihat bahwa rumah kita besar dan mewah di dalamnya lalu ingin menguasai dan memiliki rumah tersebut itu namanya tamu kurang ajar, silahkan saja masuk dan berkunjung tapi jangan mencoba menguasai, kalo coba menguasai pasti kami lawan" terang Adi yang merasa jengkel dengan pendakwah JMI yang mencalonkan diri menjadi ketua PWNU .
Adi juga mengatakan dirinya juga sependapat dan mendukung stetmen Safari Hamzah yang dimuat dalam https://jurnalis.co.id/2022/07/05/kisruh-konferwil-pwnu-kalbar-safari-hamzah-jangan-rusak-rumah-kami/
"Seperti yang dikatakan senior saya di PMII Sahabat Safari Hamzah dan Gus Tohidin jangan ganggu rumah tangga kami NU Kalimantan Barat, lebih baik berkarya dirumah sendiri, kalo coba menguasai atau mengganggu rumah besar ini,kami lawan," ucap Adi yang juga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sintang
"Setelah banyaknya gelombang penolakan terhadapnya Dr.Syarif tentang prinsip ideologinya itu, yang bersangkutan harusnya mengklarifikasi tentang ideologi JMI dan posisinya dalam ormas tersebut, bukan malah menyerang balik dengan tudingan tak pantas,tandensi dan politis tanpa tabayun dulu, dan mestinya Syarif harus introspeksi diri bukan justru membangun citra diri," ucapnya menambahkan .
Adi menyarankan kepada Syarif supaya lebih baik mundur dari pencalonan menjadi ketua PWNU Kalimantan Barat.
"Kemarin mendengar gelombang penolakan dari berbagai pihak, lebih baik saya sarankan Dr.Syarif mundur saja, karena Nahdlatul Ulama tidak Kalimantan Barat tidak kehabisan kader dan masih banyak kader yang mempuni untuk menjadi nahkoda PWNU Kalbar lima tahun kedepan.
Ditanya mengenai siapa yang layak menjadi ketua PWNU Kalbar kedepannya Adi mengatakan bahwa NU Kalbar tidak kehabisan kader .
"NU Kalbar tidak kehabisan kader kalo mau ambil yang akademisi kita di Kalimantan barat memiliki banyak profesor dan guru besar misalnya di IAIN Pontiank ada tiga profesor kader NU yang saya rasa lebih layak, yang Doktor juga banyak sekali kader NU Kalimantan bara yang jelas sanad pergerakannya tidak tercampur paham gerakan organisasi lain," terangnya .
"Kalo mau ambil ketua dari mantan ketua badan otonom atau dari ketua NU Cabang atau bisa pengasuh pondok pesantren juga sangat banyak yang layak daripada harus memilih nahkoda NU tetapi terpapar ideologi organisasi lain seperti JMI, sementara untuk NU biar diurusi yg jelas terang benderang sebagai kader NU," terangnya menambahkan .
Terakhir Adi juga mengatakan jangan ada pihak eksternal di NU yang ikut campur soal konferwil PWNU ini .
"Saya membaca link media https://www.suarapemredkalbar.com/read/ponticity/03072022/baihaqi-sayangkan-isu-jamiyyatul-islamiyah-dikaitkan-dalam-konferwil-nu-kalbar bahwasanya saya sampaikan jangan terlalu jauh saudara Baihaqi pengurus JMI mencapuri urusan Konferwil PWNU ini, karena ini soal rumah tangga kami," imbaunya.
"Justru saya curiga terkait stetmen Baihaqi ada kepentingan dan agenda apa JMI ikut-ikutan soal konferwil PWNU Kalbar ini," ungkapny .
Terakhir Adi memohon kepada para kiai dan pemilik hak suara dalam Konferwil PWNU Kalimantan barat ini untuk memilih Nahkoda yang jelas Kaderisasi dan kiprahnya di NU Kalimantan Barat.
"Adapun yang bersangkutan tentang kaderisasi di NU nya masih remang-remang karena walaupun mengaku sudah PKPNU ternyata menurut keterangan dari Kiyai Amir Ma'ruf Instruktur Nasional PKPNU, yang bersangkutan tidak mengikuti sampai selesai dan tidak dibai'at, jadi para pemilik hak suara di Konferwil nanti harus bijak dan jangan takut terhadap tekanan dalam bentuk apapun apalagi cuma ditakuti soal hilangnya jabatan apabila tidak memilih calon tertentu, karena tidak ada jabatan yang dipertahankan mati-matian apalagi dengan mempertaruhkan Jam'iyah Nahdlatul Ulama di pegang orang yang berideologi lain," tutupnya .
Diketahui pencalonan Dr.Syarif sebagai ketua PWNU Kalimantan Barat banyak di tolak bukan hanya tingkat struktural elit NU Kalbar tetapi lapisan masyarakat ditingkat akar rumput warga Nahdliyyin Kalbar juga menolak Pendakwah Jam'iyatul Islamiyah tersebut menjadi Nahkoda NU Kalbar .
Reporter: Iwan Soleh