Advertisement
Ari Kurniawan Wiro |
PENA KHATULISTIWA (SEKADAU) - Manajemen PT Agro Anugerah Lestari (AAL) pergi dengan meninggalkan segudang "hutang" kepada masyarakat yang sudah menyerahkan lahan untuk areal perkebunan.
Anggota DPRD Sekadau, Ari Kurniawan Wiro (AKW) mengecam sikap manajemen lama PT AAL.
Seperti diketahui, manajemen PT AAL telah melakukan take-over perusahaan kepada investor baru.
"Masyarakat setempat tidak tahu kalau ada take-over. Tidak ada pemberitahuan. Bahkan pemerintah daerah juga tidak diberitahu. Sikap seperti ini tidak menunjukkan iklim investasi yang sehat dan akuntabel," ujar AKW, Rabu (27/10).
Politisi muda asal Desa Timpuk, Kecamatan Sekadau Hilir menambahkan, manajemen PT AAL angkat kaki dan meninggalkan begitu saja tanggungjawabnya kepada masyarakat.
Tanggungjawab dimaksud yakni pembagian kebun atau konversi lahan.
"Sejak tahun 2013 PT AAL sudah mulai beroperasi. Idealnya tata niaga perkebunan, dalam kurun waktu lima tahun sudah dilakukan konversi lahan, artinya paling tidak tahun 2018 petani sudah bisa mendapat hasil. Namun sampai sekarang belum ada sepeser pun yang petani terima," kecam AKW.
Ari menyebut, ia kerap kali menerima aduan dari masyarakat setempat.
"Saya berasal dari daerah sana. Jadi saya tahu persis apa yang terjadi," kesal dia.
Ia menegaskan manajemen PT AAL, baik yang lama maupun yang baru agar tidak menyepelekan hak-hak masyarakat.
"Sejak tahun 2018 idealnya masyarakat sudah terima hasil panen, atau kurang lebih tiga tahun hingga hari ini. Kita tidak mau tahu, mereka harus selesaikan tanggungjawabnya," tegas AKW.
Jika tidak, sambung dia, persoalan ini akan dibawa lebih lanjut ke jenjang atas.
"Kita sambut baik investor di daerah kita dengan harapan kehidupan masyarakat bisa lebih sejahtera. Bukannya malah membuat masyarakat kita sengsara," pungkas AKW.*
BGP